Nonaktifkan Service Ini Biar Windows Lebih Ringan
Semakin hari, kebutuhan kita untuk menggunakan komputer semakin tinggi.
Berbagai kebutuhan terkait komputasi tidak dapat dipisahkan dari penggunaan
perangkat desktop atau laptop. Penggunaan yang intensif dan peningkatan
kualitas data dapat membuat perangkat terasa lambat atau lemot. Oleh
karena itu, sebagai perawatan rutin, perangkat komputer harus dibersihkan dari
data sampah yang tidak terpakai agar tidak membebani komputer di masa
depan.
Meskipun demikian, menghapus data dalam komputer merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan performa komputer kamu. Selain data yang
menumpuk, sebuah sistem operasi biasanya memiliki berbagai
layanan aktif untuk menjaga agar semua aplikasi yang terpasang dapat
berjalan dengan baik. Namun, sebagai pengguna komputer atau laptop, tidak
semua layanan tersebut digunakan oleh kita. Terkadang, layanan-layanan
tersebut sama sekali tidak kita gunakan, yang pada akhirnya dapat membebani
komputer karena harus menjalankan layanan di latar belakang meskipun tidak
kita gunakan.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas
layanan-layanan dari Windows Service yang dapat kita
nonaktifkan/matikan untuk meningkatkan performa komputer kita.
Apa itu windows services?
Bagaimana cara melihat windows services?
- Tekan tombol Windows + S untuk membuka Windows Search.
- Ketik "services" di dalam kotak pencarian.
- Klik pada hasil "Services" yang muncul untuk membuka jendela Layanan.
- Gunakan pintasan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager.
- Pada jendela Task Manager, klik tab "Layanan" (atau "Services" jika menggunakan bahasa Inggris).
- Kamu akan melihat daftar semua layanan yang sedang berjalan atau dinonaktifkan.
Apakah aman menonaktifkan windows services?
Bagaimana cara mendisable atau mengaktifkan windows services?
Misalnya cara mendisabel print spooler service
- klik kanan pada print spooler
- Properties, maka kamu akan masuk ke jendela print spooler properties (local computer)
- Perhatikan bagian general
- Cari startup type, terdapat 3 pilihan (automatic, manual, disable)
- Kemudian pilih disable dan klik OK
- klik kanan pada Windows Image Acquisition (WIA)
- Properties, maka kamu akan masuk ke jendela Windows Image Acquisition (WIA) properties (local computer)
- Perhatikan bagian general
- Cari startup type, terdapat 3 pilihan (automatic, manual, disable)
- Kemudian pilih automatic dan klik OK
Apa saja windows services yang dapat di disable?
- Active X Installer: Membantu dalam menginstal dan memperbarui komponen ActiveX pada komputer.
- BitLocker Drive Encryption: Menyediakan enkripsi disk untuk melindungi data yang disimpan di drive komputer.
- Bluetooth Support Service: Mendukung koneksi dan komunikasi antara perangkat yang menggunakan teknologi Bluetooth.
- Certificate Propagation: Mengelola sertifikat keamanan pada komputer dan mendistribusikannya ke perangkat lain dalam jaringan.
- Connected User Experiences and Telemetry: Mengumpulkan dan mengirimkan data penggunaan dan kinerja sistem ke Microsoft untuk analisis dan perbaikan.
- Diagnostic Policy Service: Membantu mendiagnosis dan memperbaiki masalah yang terkait dengan koneksi jaringan dan konektivitas.
- Distributed Link Tracking Client: Melacak dan memperbarui tautan file yang ada dalam jaringan lokal atau jaringan yang lebih luas.
- File History Service: Menyimpan salinan cadangan file pribadi pengguna untuk pemulihan data jika terjadi kehilangan atau kerusakan.
- Service: Menyediakan informasi lokasi geografis berdasarkan jaringan dan perangkat yang terhubung.
- IP Helper: Membantu dalam konfigurasi dan pemecahan masalah jaringan IP (Internet Protocol).
- Phone Service: Menyediakan layanan telepon melalui komputer, seperti panggilan suara dan panggilan video melalui internet.
- Print Spooler: Mengelola antrian cetakan dan mengirimkan tugas cetak ke printer yang sesuai.
- Program Compatibility Assistance Service: Membantu kompatibilitas program lama dengan versi Windows yang lebih baru.
- Remote Access Auto Connection Manager: Mengelola koneksi jaringan jarak jauh dan otomatisasi koneksi saat perangkat terhubung.
- Remote Desktop Configuration: Mengonfigurasi pengaturan dan izin akses jarak jauh ke desktop komputer.
- Remote Registry: Memberikan akses jarak jauh ke registri Windows pada komputer lain dalam jaringan.
- Secondary Logon: Memungkinkan pengguna untuk masuk ke komputer dengan akun pengguna yang berbeda.
- Server: Membantu dalam berbagi sumber daya seperti file, printer, dan layanan jaringan lainnya melalui jaringan.
- Smart Card: Mengelola penggunaan dan otentikasi kartu pintar untuk akses ke sistem dan data yang terkait.
- Windows Biometric Service: Mendukung penggunaan teknologi biometrik, seperti pemindaian sidik jari atau pemindaian wajah untuk otentikasi.
- Windows Error Reporting Service: Mengumpulkan dan mengirimkan laporan kesalahan dan masalah sistem ke Microsoft.
- Windows Image Acquisition: Mengelola pemindaian dan akuisisi gambar dari perangkat pemindai atau kamera digital.
- Windows Insider Service: Memberikan pembaruan preview dan fitur beta dari Windows kepada pengguna yang terdaftar sebagai Windows Insider.
- Windows Media Player Network Sharing Service: Mengizinkan berbagi media dan streaming melalui jaringan dengan menggunakan Windows Media Player.
- Windows Mobile Hotspot Service: Mengaktifkan fitur hotspot nirkabel pada perangkat dengan sistem operasi Windows untuk berbagi koneksi internet.
- Windows Search: Mengindeks dan mencari file dan konten di komputer untuk memudahkan pencarian.
-
Workstation: Membantu komunikasi dan akses ke server dalam
jaringan, serta menyediakan layanan yang diperlukan untuk berfungsi
sebagai stasiun kerja.
Kesimpulan:
Jadi, untuk membuat komputer kamu lebih responsif, kamu bisa menonaktifkan
beberapa layanan Windows yang tidak digunakan. Meskipun Windows Service
penting untuk menjaga kinerja aplikasi, namun tidak semua layanan tersebut
kamu perlukan. Dengan mematikan layanan yang tidak relevan, kamu bisa
mengurangi beban sistem dan membuat komputer berjalan lebih cepat.
Namun,
sebelum menonaktifkan layanan, pastikan kamu memahami fungsi dan kebutuhan
kamu sendiri. Jangan menonaktifkan layanan yang sering kamu gunakan,
misalnya Print Spooler jika kamu sering mencetak dokumen. Jangan lupa juga
membuat titik pemulihan sistem sebelum melakukan perubahan, sebagai langkah
pencegahan jika terjadi masalah.
Saran:
1. Evaluasi kebutuhan kamu: Pertama-tama, cari tahu layanan mana yang tidak kamu butuhkan berdasarkan kebutuhan pribadi. Perhatikan perangkat keras yang terhubung, aplikasi yang sering kamu gunakan, dan fitur yang diinginkan.2. Kenali layanan yang aman untuk dinonaktifkan: Dalam artikel ini, ada daftar 27 layanan Windows yang bisa kamu nonaktifkan. Namun, pastikan kamu memahami dengan baik setiap layanan sebelum menonaktifkannya. Pastikan juga bahwa layanan tersebut tidak berdampak negatif pada kinerja sistem atau aplikasi yang kamu gunakan.
3. Gunakan cara yang mudah: Ada dua cara untuk mengakses Windows Services, yaitu melalui Windows Search atau Task Manager. Pilih cara yang paling nyaman untuk kamu gunakan dalam melihat dan mengelola layanan yang ada.
4. Lakukan perubahan dengan hati-hati: Saat menonaktifkan atau mengaktifkan layanan, perhatikan pilihan "startup type" yang tersedia. Pilih opsi yang sesuai, seperti "disable" untuk menonaktifkan atau "automatic" untuk mengaktifkan, dan jangan lupa untuk menyimpan perubahan dengan benar.
5. Pantau kinerja komputer kamu: Setelah melakukan perubahan pada status layanan, perhatikan perubahan yang terjadi pada kinerja komputer kamu. Jika ada masalah atau pengaruh negatif pada aplikasi atau sistem, kamu bisa mengembalikan layanan ke status semula atau melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Dengan memahami layanan Windows yang tidak perlu dan melakukannya dengan hati-hati, kamu bisa meningkatkan kinerja komputer kamu dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Ingat, tetap waspada dan pertimbangkan kebutuhan kamu sendiri dalam setiap keputusan untuk menonaktifkan layanan Windows.